Tuesday, July 1, 2014

Linkin Park – The Hunting Party: Bahwa Linkin Park Bukanlah Sebuah Band Elektronik, Setidaknya Untuk Saat Ini

On The Cover: Linkin Park kembali memburu euforia 'nu-metal'?
  Linkin Park bukanlah band elektronik. Pernyataan ini mungkin akan segera disanggah habis-habisan, jika mengacu pada A Thousand Suns dan Living Things –album keempat dan kelima mereka; yang meramu habis-habisan sound dubstep kencang, hardrock futuristik dan eksplorasi bebunyian elektronika megah. Tapi sanggahan itu sepertinya harus kembali dipikirkan masak-masak ketika tahun ini LP memutuskan untuk merilis album keenam mereka, The Hunting Party. Mari tinggalkan pesta DJ penuh taburan lampu warna-warni dalam kedua album sebelumnya; saatnya kembali menginjak lumpur dan menggempur arena-arena rock, melonjak bersama. The Hunting Pary adalah sekuel dari Hybrid Theory; rap rock eksperimental penuh distorsi kencang, teriakkan penuh amarah dan musik jauh lebih gahar dibanding band rock langganan radio mainstream. Gitar Brad Delson kembali mengerang, kali ini dibantu Daron Malakian (System Of A Down) dalam track seru “Rebellion” – gabungan distorsi gelap berisi tindak-tanduk melawan dunia, dan Tom Morello (Rage Against The Machine, Audioslave) dalam instrumentalia ‘Drawbar” yang sedingin salju. 
  Bagaimana rockstar-rockstar berusia hampir 40 tahun tahun membuat sekuel dewasa dari album marah-marah mereka saat usia 20-an? Semuanya terangkum di The Hunting Party. Mengagetkan. “Keys To The Kingdom” cukup bisa membangunkan kalian dari tidur untuk kemudian bertanya-tanya: “It’s really Linkin Park?” Tak ada yang lebih bisa diapresiasi kecuali teriakkan vokalis yang kini juga tergabung di Stone Temple Pilots, Chester Bennington, yang tetap memiliki daya kejut yang prima –setelah sekian lama mengisi vokal main aman di A Thousand Suns dan Living Things. Dalam “Guilty All The Same,” nuansa nu-metal yang rancak hadir bersama rapper Rakim yang tak kalah seru dengan MC Shinnoda. Juga Page Hamilton yang menawarkan hardrock pada “All For Nothing.” Perlu juga dicatat bahwa kalian sedang mendengarkan Linkin Park, bukan Bad Religion ataupun Rancid saat track “War” mengumandang: nomor punk rock bengal ugal-ugalan; energi urakan tingkat maksimal. Dan, mengacu pada makna The Hunting Party yang berarti mencoba memburu kembali pesta-pesta rock layaknya masa lalu; bisa dibilang ini adalah Hybrid Theory 2.0 –album penuh kedewasaan untuk merayakan nostalgia nu-metal. Meski tak sebagus sekuel pertamanya, album ini lebih dari mampu untuk menyanggah pernyataan bahwa Linkin Park adalah band elektronik. Setidaknya untuk saat ini.

*Dimuat juga di Ronascent. dengan penyuntingan seperlunya.