Saturday, May 5, 2018

Merayakan May the Fourth Be With You

source: wilx.com
Demi memperingati empat Mei alias Star Wars Day, saya baru saja mengkhatamkan The Last Jedi via situs streaming gratisan. Saya memang bukan penggemar Star Wars yang taat, malah kadang sering lupa jalan cerita dan nama tokohnya. Tapi secara garis besarnya, saya tentu ingat karena sejak usia dini sudah dicekoki hal macam beginian via VCD rental. Star Wars Episode IV sampai VI sudah pernah saya tonton kira-kira di usia sebelum sekolah dasar. Membuat saya sempat trauma dan ketakutan pada sosok Darth Maul yang muncul di Phantom Menace. Sekuel selanjutnya, I sampai III sempat saya tonton di ANTV di hari-hari kecil saya. Meskipun sempat lupa dan harus menontonnya kembali saat kuliah; khusunya di 2015 akhir saat Star Wars Episode VII The Force Awakens membuat ramai jagad raya. Saya yang sudah lama menimbun memori perang bintang mau tidak mau harus menggalinya lagi. Alhasil, saya sudah menemukan titik terang dan jalan cerita yang jelas, seiring kedewasaan pikiran. 

Star Wars memang menarik dan pantas ditonton meskipun saya bukanlah fans yang terlampau fanatik. Tapi memang manusia yang belum pernah menonton Star Wars seumur hidupnya sama saja seperti mengkhianati budaya pop; keterlaluan, kemana saja kalian selama ini? Lalu tibalah saatnya saat trailer The Last Jedi meluncur dan saya sungguh tidak sabar menunggu natal tahun lalu, saat film diputar serentak di seluruh bioskop kesayangan Anda. Tapi nyatanya hidup adalah sekumpulan tai kucing yang menyebar di jalanan; bisa terinjak tanpa diduga. Adaptasi dengan waktu kerja dan ketidaksesuaian agenda dengan pacar--rekan nonton waktu itu--membuat saya menunda-nunda terus menonton pemutaran The Last Jedi ini. Alhasil saat niatan untuk menonton mulai terlupakan karena banyaknya kesumpekan hidup, termasuk bertengkar dengan pacar dan remeknya badan di awal bekerja, The Last Jedi sudah hilang dari peredaran. Saya menggoblok-goblokkan diri karena menonton Star Wars memang punya kesenangan tersendiri; terutama saat bersama dengan fanatik Star Wars yang kebetulan menonton. Ada hawa-hawa nostalgik saat soundtrack John Williams berkumandang di pembuka; ada rasa haru, ingatan kolektif masa kecil. Seperti saat saya menyaksikan langsung saat pemutaran The Force Awakens--film Star Wars pertama sesudah sekitar sepuluh tahun penantian. Kemunculan Han Solo dari Millenium Falcon disambut riuh penonton, bahkan ada yang bertepuk tangan. Momen seperti ini sangat jarang, meskipun kadang bisa dijumpai di film yang punya banyak massa; seperti sekuel Marvel atau DC. Tapi saya tidak bisa merasakan momen itu di The Last Jedi, yang kabarnya jadi sekuel terakhir Star Wars. Dan saat perayaan May the Fourth inilah saya seperti diingatkan kembali untuk menamatkan Star Wars. Hasilnya adalah streaming via komputer kantor selama dua jam setengah, lalu teka-teki serta rasa penasaran saya hilang sudah.

Walaupun sangat telat, izinkan saya bercerita sejenak. The Last Jedi dibuka dengan adegan di luar angkasa; baku hantam antara First Order dan Pemberontak. Aksi sudah dimulai sedemikian dini. Tidak ada nafas yang terbuang sia-sia karena ketegangan di film ini bisa muncul di adegan hening sekalipun; saat Rey bertemu Luke Skywalker di suatu tempat indah nan antah berantah. Banyak spekulasi bermunculan yang akhirnya berbelok tajam; semacam twist yang tidak akan terduga oleh penebak manapun. Teka-teki siapakah Rey akhirnya terjawab. Alasan Luke memilih sembunyi juga bisa diterima nalar. Selebihnya adalah hal-hal mengejutkan lain yang berpotensi jadi spoiler saat saya ocehkan di sini.

Tapi toh mungkin semua sudah nonton The Last Jedi, jadi istilah spoiler tadi sepertinya tidak relevan. Intinya yang paling menarik adalah pertemuan Rey dan Kylo Ren (Ben Solo) via Force, yang saling melempar pengaruh dan kekuatan. Juga pertemuan sekaligus duel terakhir antara Luke Skywalker, ksatria Jedi terakhir, dengan Kylo Ren, anak cucu Darth Vader. Nafas dibuat berhenti saat menyaksikan film yang katanya jadi akhir dari Star Wars. Meskipun kita semua tahu pada akhirnya kalau tiga sekuel lanjutan akan segera diproduksi. Ini berarti The Last Jedi bukanlah sekuel terakhir. Tebakan kalian salah semua. Tapi masih mending daripada saya yang telat menonton dan baru bisa menjawab semuanya, saat dunia mulai disibukkan dengan spoiler Infinity War. Karena itu saya ingin membagi satu spoiler penting kalau di The Last Jedi, Jenderal Snoke, pak tua pimpinan First Order, tewas dibantai Rey, dan nasib Luke Skywalker... silahkan tebak sendiri.

1 comment: