Saturday, November 7, 2015

Stars And Rabbit - Constellation: Konstelasi Bintang Kelinci



Dengar dan nikmati. Rebah dan hayati. Pejamkan mata dan ulang sekali lagi: cara terbaik menikmati konstelasi sendu dari duo Stars And Rabbit. Penampilan yang tidak akan terlupakan di Folk Music Festival di Sutos beberapa waktu silam menjelma menjadi audio berkelas yang menemani sendunya hari; saat bangun tidur, akan tidur, dan bangun tidur lagi. Like It Here menjadikan kita manusia lagi. Tidak peduli betapapun capeknya kerja atau kuliah, selama musik macam begini masih ada dan bisa diputar saat melepas lelah, segalanya tampaknya akan baik-baik saja. Suara Elda bercorak khas; kekanakan, manja, renyah, gurih, kenyal seperti cimol. Membuat beban dimarahi bos atau dosen menyebalkan hilang seketika. Atau The House, dimana racauan Elda yang malu-malu manja membuat anda hanya butuh memandangi langit-langit kamar, merasakan synthetizer yang berjalan teriring petikan serius dari teman Elda yang bermain gitar. Catch Me yang bernuansa reggae dan soul juga bisa jadi pilihan. Will you catch me... ujar Elda, dan tentu kita akan mengangguk-angguk cepat. Tapi unsur funky-nya dilebur lagi dengan kesenduan di tengah. Kegelisahan not balok, kemuraman chord, tapi juga ceria dengan reggae patah-patah. Benar-benar. Semua track disini penting. Meski terdengar sederhana sekalipun. Misal, Worth It. Ini malah track yang bernilai. Lagi-lagi suara Elda. Kami tidak begitu peduli dengan genjrengan atau iringan. Elda dan Elda. Ringan. Seperti mengunyah Chiki Balls. Balon udara. Puncak gunung. Tapi ini juga masih sendu, sekuat apapun usaha kita untuk menjadi ceria. Nah kita baru bisa benar-benar gembira bak anak kecil dikasih balon saat Rabbit Run berkumandang. Lucuk, imut, marmut berputar, Hamtaro, macaroni panggang, pesta kebun, dan... kelinci. Rabbits run! Menyenangkan. Mengapresiasi tabuhan perkusi yang bermain tipis-tipis tapi pas. Dan sekali lagi Elda: dengarkan ceracauannya saat akan memungkasi lagu. Kita digiring kembali ke playgroup bersama kelinci putih peliharaan pemberian nenek.

Cry Little Heart, persetan dengan makna. Itu urusan belakangan. Yang penting kami dan anda-anda sekalian suka lagu ini. Dan bahkan bisa menangis. Teringat dibedaki oleh mama di suatu sore yang cerah sehabis mandi saat kita masih lima tahun dan belum bisa mandi sendiri. I’ll Go Along dibawakan kemudian dengan elegan. Intro hamster berputar. Refrain menggigiti cone es krim. Sekali lagi kemagisan album yang kabarnya direkam di London ini tak perlu diragukan lagi. Atau You Were The Universe: astronot pesawat ulang-alik, bintang bergemelapan. Sejauh ini tidak pernah ada band bersuara perempuan yang menyanyikan luar angkasa dengan sebaik ini. Padahal ini sederhana. Tapi Elda memungkasi lagunya dengan memberi klimaks yang total. Kita bisa mendengar sisi lain dari suara gadis eksentrik asal Jogja ini. Dalam, serak, kuat, magis, mengademkan. Untuk lagu-lagu lainnya silahkan dengar sendiri. Tapi jangan lewatkan track paling penting di album ini. Inilah intinya. Man Upon The Hill yang epik. 9,97 dari 10. Jagoan. Jika kesepuluh track sisanya yang ada di album ini digabung, maka kekuatannya bisa diwakili oleh lagu ini. Can i fall into your constellation... dan desahan sensual Elda yang membuat kita kehilangan akal sehat. Penghayatan yang gila. Lagu yang membuat kita kembali menjadi manusia. Yang punya nurani. Punya hati. Punya kebahagiaan. Inilah lagu yang paling membekas dari penampilan mereka di Folk Music Festival beberapa waktu silam. Lagu yang dibutuhkan semua orang yang ingin segera waras dari kejenuhan akan dunia. Mengobati kebosanan akan musik pop ataupun folk yang makin generik. Stars And Rabbit. Bintang dan Kelinci. Entah apa korelasi keduanya. Tapi apapun itu, konstelasi keduanya berhasil.

No comments:

Post a Comment