Tuesday, March 28, 2017

Besi Tua – Premature: Adakah yang Lebih Cepat dari Grindcore?

Mereka berasal dari area Lereng Gunung Welirang dan menciptakan kerak neraka tepat di daerah yang dikenal dingin. Baiklah, perkenalkan, mereka bernama Besi Tua. Kawakan grindcore dari ujung Pasuruan yang seperti sudah sedemikian menguasai panggung lokal, dan tinggal bergerak lepas landas sedikit lagi menuju tingkat yang lebih tinggi setelah rilisan perdana Premature dilepas. Berisi orang-orang veteran yang berpengaruh di scene underground Pasuruan dan sekitarnya, rilisan perdana ini adalah bukti konsistensi mereka. Delapan buah lagu bising ultra cepat dan berdurasi keterlaluan singkat seperti ingin menegaskan bahwa beginilah asyiknya bermain grindcore. Sikat. Hancurkan. Sambit. Dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Bangsat, tahu-tahu sudah selesai saja. Track pertama Adakah yang Tidak Mungkin Bagi Tuhan, adalah ceramah tanpa tujuan motivasi religius apapun, murni permainan grind bak Napalm Death di era debut mereka, Scum (1987) dan tanpa ba-bi-bu seperti layaknya menggaruk pantat yang gatal bukan kepalang. Meski berjudul spiritual jangan harap lagu ini bisa dinyanyikan Bimbo atau band sirup Marjan di bulan suci. Judul yang sepertinya memotivasi namun tidak membuat semangat sama sekali ada di track kedua, Berbeda-beda Tetatpi Tetap Satu Tujuan. Bagaimana di daerah sekondusif itu musik macam begini bisa dibuat. Judul yang romantis-nasionalis tidak mencerminkan isi lagu yang mengoyak isi perut. Ketukan drum yang menerjang, makin dipacu dengan raungan distortif yang bahkan sedemikan cepat sampai kita tidak sadar sudah menikmati atau tidak. Satu yang membuat penasaran adalah track ketiga saat mereka mencover mega-hits kaum thrash Roots Bloody Roots dari Sepultura lewat album Roots (1996). Dalam versi grindcore ala Besi Tua, Roots terdengar lebih bajingan dan lebih busuk dari lagu aslinya. Ditunjang oleh karakter suara yang prima, cocok dan paripurna dengan kebisingan yang ada. Ada lagi cover dari Tumor Ganas dalam Sekali Bajingan Tetap Bajingan. Dengan intro seperti band anarko punk, yang kemudian masuk menjadi grindcore brengsek dalam sekejap: track ini menyegarkan meski tak kalah singkat dibanding lagu-lagu sebelumnya. Sampai di lagu berjudul Fuck You dan Jalan Berlubang dan Bergelombang, yang menutup kedelapan track dengan masih mengambil jalan kencang dan penuh kekacauan. Sekali sambit banyak kehancuran terlampaui.

Berkaca dari album grindcore legendaris Scum yang walau pendek-pendek durasi lagunya namun berisi sekitar 28 track (ya benar, 28!), Premature mungkin berdurasi terlalu singkat, terutama bagi pendengar yang menghendaki sebuah opera sirkus layaknya black atau death metal. Tapi bagi maniak grindcore tukang ngebut dan gaspol, delapan track tersebut sudah bisa membuat orgasme dan bahkan bisa diulang-ulangi lagi sebagai lagu pemicu rusak syaraf. Album perdana Besi Tua ini juga membuktikan bahwa formula grindcore, entah itu di Brazil, Skandinavia, atau di Lereng Welirang sana, sama-sama bertujuan untuk bersaing menjadi band tercepat di dunia—yang dalam jangka waktu lama pernah dipegang oleh maharaja bernama Napalm Death.

Tracklist:
1. Adakah yang Tidak Mungkin Bagi Tuhan
2. Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Tujuan
3. Roots Bloody Roots (Sepultura Cover)
4. Premature
5. Sekali Bajingan Tetap Bajingan (Tumor Ganas Cover)
6. Fuck You
7. Gitu Saja Kok Repot

8. Jalan Berlubang dan Bergelombang

post-scriptum: review ini awalnya dikerjakan untuk webzine sempat saya bekerja. karena terlalu obscure dan cult, akhirnya saya memutuskan menaruhnya di blog pribadi. terima kasih untuk doni utomo: promotor, penggemar militan underground underrated sekaligus sahabat saya yang telah memberi copy review album ini (via official besi tua tentu saja). panjang umur skena bawah tanah lokal!

No comments:

Post a Comment