Mereka
berasal dari area Lereng Gunung Welirang dan menciptakan kerak neraka tepat di
daerah yang dikenal dingin. Baiklah, perkenalkan, mereka bernama Besi Tua.
Kawakan grindcore dari ujung Pasuruan yang seperti sudah sedemikian menguasai
panggung lokal, dan tinggal bergerak lepas landas sedikit lagi menuju tingkat
yang lebih tinggi setelah rilisan perdana Premature dilepas. Berisi orang-orang
veteran yang berpengaruh di scene underground Pasuruan dan sekitarnya, rilisan
perdana ini adalah bukti konsistensi mereka. Delapan buah lagu bising ultra
cepat dan berdurasi keterlaluan singkat seperti ingin menegaskan bahwa
beginilah asyiknya bermain grindcore. Sikat. Hancurkan. Sambit. Dalam tempo
yang sesingkat-singkatnya. Bangsat, tahu-tahu sudah selesai saja. Track pertama
Adakah yang Tidak Mungkin Bagi Tuhan,
adalah ceramah tanpa tujuan motivasi religius apapun, murni permainan grind bak
Napalm Death di era debut mereka, Scum (1987) dan tanpa ba-bi-bu seperti
layaknya menggaruk pantat yang gatal bukan kepalang. Meski berjudul spiritual
jangan harap lagu ini bisa dinyanyikan Bimbo atau band sirup Marjan di bulan
suci. Judul yang sepertinya memotivasi namun tidak membuat semangat sama sekali
ada di track kedua, Berbeda-beda Tetatpi Tetap
Satu Tujuan. Bagaimana di daerah sekondusif itu musik macam begini bisa
dibuat. Judul yang romantis-nasionalis tidak mencerminkan isi lagu yang
mengoyak isi perut. Ketukan drum yang menerjang, makin dipacu dengan raungan
distortif yang bahkan sedemikan cepat sampai kita tidak sadar sudah menikmati
atau tidak. Satu yang membuat penasaran adalah track ketiga saat mereka
mencover mega-hits kaum thrash Roots
Bloody Roots dari Sepultura lewat album Roots (1996). Dalam versi grindcore
ala Besi Tua, Roots terdengar lebih bajingan dan lebih busuk dari lagu aslinya.
Ditunjang oleh karakter suara yang prima, cocok dan paripurna dengan kebisingan
yang ada. Ada lagi cover dari Tumor Ganas dalam Sekali Bajingan Tetap Bajingan. Dengan intro seperti band anarko punk,
yang kemudian masuk menjadi grindcore brengsek dalam sekejap: track ini
menyegarkan meski tak kalah singkat dibanding lagu-lagu sebelumnya. Sampai di
lagu berjudul Fuck You dan Jalan Berlubang dan Bergelombang, yang menutup
kedelapan track dengan masih mengambil jalan kencang dan penuh kekacauan. Sekali
sambit banyak kehancuran terlampaui.
Berkaca
dari album grindcore legendaris Scum yang walau pendek-pendek durasi lagunya
namun berisi sekitar 28 track (ya benar, 28!), Premature mungkin berdurasi terlalu
singkat, terutama bagi pendengar yang menghendaki sebuah opera sirkus layaknya
black atau death metal. Tapi bagi maniak grindcore tukang ngebut dan gaspol,
delapan track tersebut sudah bisa membuat orgasme dan bahkan bisa diulang-ulangi
lagi sebagai lagu pemicu rusak syaraf. Album perdana Besi Tua ini juga
membuktikan bahwa formula grindcore, entah itu di Brazil, Skandinavia, atau di
Lereng Welirang sana, sama-sama bertujuan untuk bersaing menjadi band tercepat
di dunia—yang dalam jangka waktu lama pernah dipegang oleh maharaja bernama Napalm
Death.
Tracklist:
1. Adakah yang Tidak
Mungkin Bagi Tuhan
2. Berbeda-beda Tetapi
Tetap Satu Tujuan
3. Roots Bloody Roots
(Sepultura Cover)
4. Premature
5. Sekali Bajingan Tetap
Bajingan (Tumor Ganas Cover)
6. Fuck You
7. Gitu Saja Kok Repot
8. Jalan Berlubang dan
Bergelombang
post-scriptum: review ini awalnya dikerjakan untuk webzine sempat saya bekerja. karena terlalu obscure dan cult, akhirnya saya memutuskan menaruhnya di blog pribadi. terima kasih untuk doni utomo: promotor, penggemar militan underground underrated sekaligus sahabat saya yang telah memberi copy review album ini (via official besi tua tentu saja). panjang umur skena bawah tanah lokal!
No comments:
Post a Comment