Tuesday, March 28, 2017

Beyonce – Lemonade: Pencapaian Tertinggi Sang Juru Bicara Kulit Hitam

Beyonce adalah ratu penyimpan rahasia terbaik. Apapun: skandal, drama perselingkuhan suami, bahkan album barunya yang muncul begitu saja ke publik setelah dalam durasi satu jam HBO menayangkan film tentang dirinya. Lemonade mungkin adalah karya Beyonce yang paling eksploratif dan personal serta mengabaikan genre dan pakem. Dalam album ini Bey—panggilan akrab Beyonce—mengajak kita menjelajahi sisi paling liar dalam dirinya. Track “Don’t Hurt Yourself,” kolaborasinya dengan pungguwa blues rock gaek Jack White, menampilkan Bey yang berteriak kencang seolah tak ada hari esok, mengingatkan pada rock serak-serak tomboy ala Janis Joplin—simak cara Bey berteriak, ada nuansa padat dan berkilau bak sepatu boots. Terdengar seksi, elegan, basah dan penuh emosi pada saat bersamaan. Bey tanpa ragu-ragu mengumbar umpatan-umpatan kencang seolah menyuarakan gundah gulananya. Dalam “Hold Up”, nuansa 80an saat post punk merasuk dan menjadikan rock and roll begitu cantik lewat suntikan Rn’B gelap sangat terasa. “Hold Up” menggandeng Ezra Koenig dari grup art punk Vampire Weekend dan terciptalah hymne yang pas didendangkan saat berdansa sendirian dalam lampu redup dan segelas anggur merah di tangan. Atau track “Sorry,” yang berisi tipuan-tipuan macam musik easy-listening yang cerah ceria tetapi nyatanya membalut kepedihan, dengan lirik macam “today I regret the night I put that ring on,”. “Sorry” adalah track terbaik di Lemonade yang dengan jenius memasang derap beat bouncy yang nyaman di telinga, memungkinkannya sebagai hits besar Bey selanjutnya.

Yang terdengar gila adalah kolaborasinya dengan The Weeknd dalam “6 Inch,” Padat akan nuansa elektronik, nyaris tidak terdengar murah dan sederhana seperti musik dansa mengecewakan yang gemar digembar-gembor hari ini. “She grinds from Monday to Friday/Works from Friday to Sunday.": Bey menyanyikan bagian ini sambil bergoyang. Kehebatan Bey mengeksplorasi lintas genre juga tampak pada “Daddy Lesson,” yang membawa suasana pure atau orisinil: sebuah nyanyian yang menyenangkan dengan tari-tarian dan koboi mabuk yang tertawa. Seperti suasana dalam sebuah bar di ujung Texas di malam hari nan hangat. Membuktikan bahwa Bey tidak hanya jago memasak beat disko, rn’b, hip-hip atau apapun itu yang cenderung menggunakan elektronika, tetapi juga mantap meramu kemeriahan natural dari apa yang disebut sebagai musik manusia. “Daddy Lesson” ajaibnya juga terdengar begitu jazz mesti tanpa kerumitan berarti, dan gaya vokal Bey yang terdengar tidak terlalu meliuk-liuk, cenderung santai dan longgar. Lagu ini mengisahkan kehidupan keluarganya dimana sang ayah akhirnya harus berpisah dengan ibunya. Mungkin tema klise dan banyak diangkat oleh musisi-musisi bermasa lalu broken home, tetapi jika dilihat dalam konteks hubungan Beyonce dan Jay-Z, ada kegetiran baru yang timbul. Dan di akhir lagu akan terdengar suara bocah yang seperti berkata dengan bangga: Good job, Bey!

Album bagus kadang bisa begitu membosankan tanpa adanya balada penyeimbang, apalagi untuk album penuh warna dan kobaran kemarahan seperti Lemonade. Untuk hal itulah Bey menyenandungkan “Sandcastles” yang kontemplatif dan murung. Sederhana: cukup iringan piano dan lampu muram kekuningan. Dengan tambahan paduan suara gospel, membuatnya begitu anggun dan tegar. Agak sedikit paradoks memang, mengingat hampir keseluruhan album ini cukup kompleks dengan banyak isian sana-sini. Namun usai itu semua, Bey kembali mengamuk. Mengajak Kendrick Lamar pada “Freedom”, Bey terdengar geram: Make America Great Again, Donald Trump, isu-isu rasisme dan feminisme kuno sepertinya telah kembali dalam pemilu. Bey, sebagai juru bicara perempuan kulit hitam, agaknya merasa tergerak dan menyanyikan suara-suara feminismenya tentang kebabasan. Atas dasar itulah, album ini pantas mendapatkan apresiasi yang tinggi karena tidak hanya menyinggung sisi personal, tapi juga perkara sosial. A Must Listen. Good Job, Bey!

*Lemonade adalah album terbaik 2016 versi Rolling Stone USA

No comments:

Post a Comment