Thursday, April 16, 2015

Sleep

Postingan ini dan selanjutnya saya persembahkan untuk Humi Dumi, band innocence folk-pop Surabaya dengan debut EP-nya yang bergelimang kejora I Am Ij Sin A. Meski masih agak underrated di skena nasional dan bahkan di Surabaya sendiri, saya mencintai Humi Dumi dengan setulus hati jiwa dan raga. Karena setelah googling saya belum menemukan lirik di semua lagu dalam I Am Ij Sin A, maka saya memutuskan untuk menyalin lirik dari kemasan albumnya yang unik itu dan mempostingnya di blog. Karena saya yakin, menyebarkan Humi Dumi walaupun hanya sebatas liriknya adalah bentuk balas budi paling masuk akal karena EP ini telah menyelamatkan hidup saya dari guncangan patah hati dan akhirnya membimbing saya untuk merenung lebih dalam hingga saya bisa sembuh kembali. Berikut ini adalah lagu pembuka "Sleep" dan selamat menikmati dan berspiritual lewat I Am Ij Sin A!

***

I saw a lot of thing in here
Anyway to remind that
I must go back to the sound
I want to go somewhere
That i don’t want anyone
To know when and whenever

I forgot all lying of thing
I don’t want too, distance
I like you, remember
Eyes, said to start get a light over
Anything you anything founded?
Distance we were

Other place
Some other place
I can do anything you want
I find anything you find
We can be together
Everything we can through
Without lie

And other place
Some other place
And other place
So we ca do anything you want
You can find anything you find
We can do this something
Every after to distance to like
We didn’t meet up

***

Sedikit cerita:
Lepas dari bagaimana debut album Humi Dumi I Am Ij Sin A yang kurang begitu meledak di skena lokal—khususnya Surabaya—padahal menurut saya hanya dengan “Sleep” saja mereka sudah cukup mampu bersaing di industri pop mainstream (dan tolong lepaskan stigma mainstream itu dari seberapa sering sebuah band main di Inbox) untuk kemudian menjadi idola indie pop baru setelah Mocca (dan hebatnya Mocca sempat memuji Humi Dumi via Twitter), Humi Dumi dengan “Sleep” adalah sebuah kegemilangan. Surabaya kering rilisan folk beberapa tahun terakhir, apalagi dengan vokalis wanita dengan suara benzodiazepine yang menenangkan . “Sleep” saya dengar beberapa saat setelah berputar menjelajahi Sunday Market. Saya ingat betul suasana malam itu: saya berada persis di dekat panggung, sebelah sound besar dimana Humi Dumi mulai memainkan lagu. Saya termenung beberapa saat saat intro “Sleep” dimainkan, mengingat saya baru pertama kali mendengarnya. Folk juga bisa seindah dan semelankoli ini. Momen magis yang tiap detik terus terjadi sampai mendekati akhir lagu. Dan lagi-lagi suara Nitnot si vokalis yang kekanakan-imut-lucu-menggemaskan—dan itu semua tercermin dalam suara dan gaya khasnya membuat saya jatuh cinta berkali-kali. Bahagia berlipat-lipat. Tak berlebihan karena setelah pulang dari Sunday Market yang saya lupa volume keberapa itu hidup saya tak pernah sama lagi: “Sleep” adalah playlist favorit di Soundcloud. Dan saya berani menjamin mungkin hanya 10% dari total populasi kampus yang mengenal Humi Dumi dan keajaiban yang ditimbulkannya—mengingat waktu itu mereka adalah band baru serta baru mengeluarkan satu single dan album juga belum kelar. Saya optimis bahwa mereka nantinya akan menjadi band skala nasional, bahkan go internasional secepatnya dengan hanya single “Sleep” saja. “Sleep” sendiri menurut interpretasi saya adalah lagu tentang LDR, dimana jarak jauh tak jadi penghalang karena saat kita tidur, kita bisa bermimpi dan melakukan apapun dengan orang yang kita sayang. Selain Nitnot, saya juga memuji performa cantik-menghanyutkan dari bassist-nya (saya lupa namanya) yang juga seorang perempuan. Komposisi ini adalah harta karun musik Surabaya yang walaupun hype dari skena nasional belum tampak, tapi seiring berjalannya waktu I Am Ij Sin A akan menjadi salah satu artefak paling jenius dalam sejarah musik Surabaya itu sendiri.

No comments:

Post a Comment