Thursday, April 16, 2015

Mirror

On your way
First time I saw you
On your way
I learned to enjoy staring at you
On your way
I found the very sweet mirror
On your way
I couldn’t as such loose
from mirror
On your way
I started to be in action to sidewalk
To let our eyesight go
On your way
I sang loudly wherever
To steer clear of your sound pulling

How to use your way correctly
Almost, I couldn’t back from the blue pain ~

***

Sedikit cerita:
Track terbaik di I Am Ij Sin A. 10 dari 10. Sempurna. Magis. Manis. Menyentuh. Spiritual. Gelap. Muram. Nikmat:  saya seperti kehabisan kata-kata mendeskripsikan lagu ini. Lagu ini selalu hampir membuat saya menitikkan air mata, tapi kemudian tak jadi. Lagi-lagi momen magis adalah di pertengahan sampai akhir lagu. Kalian bisa mengalami puncak emosi yang intens jika kalian masih cukup waras kala mendengar lagu ini. Keajaiban musik memang ada. Lagu ini adalah penyembuh yang begitu indah. Semenit terakhir sebelum lagu ini berakhir adalah surga auditori, berdampingan dengan segala  momen melankolia hidup. Merdu. Sungguh. Teriakkan Nitnot mengisi backsound membuat urat ngeri. Merinding. Rintihan gitar kerlap-kerlip, tempo naik seirama jantung. Kata-kata apalagi yang bisa saya tulis? Tidak ada. Segalanya sempurna dan Humi Dumi—menurut saya—resmi sudah mengalahkan Mocca jauh. Jauh sekali. Masa bodoh dengan kesubjektifan. Mendengar “Mirror”; tak ada tandingan dan bandingannya. 10 dari 10. Sekali lagi, mereka sempurna.

No comments:

Post a Comment